Tahun Ini 10 Persen Soal USBN SD Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah mengumumkan bahwa ujian akhir satuan pendidikan jenjang sekolah
dasar (SD) pada tahun pelajaran 2017/2018 akan menggunakan istilah Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Kepala Balitbang Kemendikbud Totok
Suprayitno mengatakan, pada sistem USBN di tingkat SD ini akan tetap menguji
tiga mata pelajaran, yakni bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan alam (IPA), dan
matematika.
“Bedanya pada tahun
ini adalah porsi soal yang diberikan, dengan susunan 90 persen soal akan
berbentuk pilihan ganda dan sekitar 10 persen berbentuk esai,” ujar Totok saat
jumpa pers di Kantor Kemendikbud, Rabu (10/1/2017). Sebanyak 75-80 persen dari
total soal untuk USBN SD akan disiapkan langsung oleh guru mata pelajaran pada
satuan pendidikan dan dikonsolidasikan dengan Kelompok Kerja Guru (KKG).
“Sisanya sekitar 20-25 persen soal akan
disiapkan oleh Pusat sebagai anchor (soal
yang disusun mewakili kelompok kompetensi pelajaran),” tambahnya. Sedangkan
naskah soal untuk mata pelajaran lainnya seperti pendidikan agama, PPKn, ilmu
pengetahuan sosial (IPS), seni budaya dan keterampilan, serta penjaskes dan
olahraga 100 persen disiapkan oleh sekolah.
Saat ditanya
mengenai standarisasi soal USBN yang dibuat oleh KKG di masing-masing
kabupaten/kota, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
mengatakan, para guru sudah diberi pelatihan penyusunan soal berstandar
nasional.
“Selain itu hal
tersebut juga berfungsi untuk merevitalisasi kemampuan guru dalam salah satu
tugas pokoknya, yakni membuat evaluasi dalam bentuk menyusun soal,” tambahnya. Dalam pelaksanaan
USBN baik dalam tingkat SD, SMP, maupun SMA, sekolah boleh menggunakan kertas
atau kombinasi dari komputer dan kertas sesuai dengan fasilitas yang tersedia
di masing-masing sekolah.
“Namun dalam pengisian
soal esai, saat ini masih harus menggunakan kertas,” ungkap Totok.
Post a Comment